Click This Banner....

Program Investasi Terbaik di Indonesia

Senin, Januari 26, 2009

MLM ; Apa Dan Bagaimana ?


MLM
ialah singkatan dari Multi Level Marketing. Istilah ini merujuk kepada sebuah sistem bisnis, dimana pemasaran produk atau jasa dilakukan oleh individu yang independen (artinya tidak terikat kontrak kerja dengan perusahaan pengelola bisnisnya). Individu ini lalu membentuk sebuah jaringan kerja untuk memasarkan produk atau jasa. Dari hasil penjualan pribadi dan jaringannya, setiap bulan perusahaan akan memperhitungkan bonus atau komisi sebagai hasil usahanya.

Karena MLM dijalankan menggunakan mekanisme pemasaran secara jaringan, maka MLM disebut juga dengan Network Marketing. Para pelaku MLM disebut Networker. Kesimpulannya, Networker adalah orang-orang yang menjalankan Network Marketing melalui perusahaan MLM yang diikuti.


- APAKAH INDIVIDU INI YANG DISEBUT JUGA SEBAGAI DISTRIBUTOR MLM ?

Betul sekali. Di luar penyebutan itu, ada juga yang menyebutnya sebagai Pengusaha Mandiri, Anggota, Member, atau Dealer MLM. Di beberapa MLM, istilah yang sering digunakan ialah MITRA USAHA.


- MENGAPA DISEBUT MITRA USAHA ?

Artinya, seseorang yang bergabung dengan perusahaan MLM tidak terikat kontrak kerja dengan perusahaan tersebut. Distributor MLM merupakan mitra perusahaan yang bekerja satu sama lain untuk dapat menghasilkan dengan sistem kerjasama dan saling menguntungkan, baik itu dalam penjualan produk maupun pembagian keuntungan. Para distibutor ini biasanya bekerja dengan sistem jaringan dan diberikan peringkat/level untuk masing-masing orang sesuai dengan hasil kerjanya. Dalam perkembangan jaringan ini, biasanya perusahaan juga menyediakan dukungan/bantuan berupa pelatihan/seminar yang bertujuan melatih mental dan skill para distributornya untuk bertahan dan dapat memperoleh kesuksesan dalam pekerjaannya. Hal ini disebut juga dengan istilah "SUPPORT SYSTEM".


- APAKAH JARINGAN KERJA DI ATAS YANG DIMAKSUD DENGAN MULTI LEVEL ?

Sangat tepat. Secara harfiah, Multi Level Marketing berarti pemasaran banyak tingkat. Namun, terkadang MLM disebut juga sebagai Network Marketing (pemasaran secara jaringan). Artinya, sama saja, yaitu pemasaran produk atau jasa oleh seseorang atau sekelompok orang independen yang membentuk jaringan kerja secara bertingkat/berjenjang.


- UPLINE DAN DOWNLINE, APA MAKSUDNYA ?

Upline ialah orang yang mengajak dan mendaftarkan seseorang (misalnya, Anda) menjadi anggota atau distributor sebuah perusahaan MLM.

Downline
ialah orang yang diajak. Ketika Anda menjadi distributor aktif dan mengajak orang lain untuk menjadi anggota pula, maka Anda segera disebut sebagai upline dari orang (downline) yang Anda ajak.


- MENGAPA ORANG MAU MENJADI DISTRIBUTOR MLM ?

Jawabannya beragam. Setiap orang akan mempunyai jawaban yang berbeda, walaupun pada sebagian orang mungkin jawabannya sama.

Ada yang mau menjadi distributor MLM setelah melihat faktor keuntungan finansial dan materi yang mungkin diraihnya apabila berhasil menjadi distributor sukses.

Ada yang tertarik karena manfaat produk-produk yang dipasarkan sebuah perusahaan MLM, di mana sebagai anggota, dia bisa memperoleh potongan harga.

Ada yang tertarik karena kesempatan pengembangan kepribadian dan pengetahuan yang ditawarkan bisnis ini. Karena, untuk menjadi pemasar produk dan pembentuk jaringan yang sukses, seorang distributor harus diterima oleh pihak mana pun yang ingin ditemuinya.

Ada pula karena faktor sosial, dimana sebagai anggota dia memperoleh sosialisasi pergaulan dan jaringan relasi yang luas.

Dan, ini yang menarik, ada pula karena faktor karir. Sebab, bisnis MLM bukan sekadar bisnis yang menghitung keuntungan dari waktu ke waktu, melainkan juga memiliki penjenjangan karir, di mana setiap kali tercapai kriteria prestasi atau pencapaian tertentu, seorang distributor berhak naik posisi ke tingkat lebih tinggi, yang memungkinkannya meraih berbagai fasilitas bonus dan komisi yang lebih menarik daripada posisi sebelumnya.

O iya, yang terakhir, ada juga yang ikut bisnis MLM karena faktor KEADAAN. Artinya terpaksa, daripada tidak ada kerjaan, akhirnya pada saat ada tawaran menarik lmengenai bisnis MLM angsung ikutan aja :) yah, itung-itung daripada gak ada kegiatan lah...


- SUSAHKAH MENJADI DISTRIBUTOR SUKSES ?

Ini merupakan pertanyaan klasik yang sering ditemui distributor MLM. Jawabannya sederhana saja: dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Jadi, susah atau tidaknya, tergantung pada diri orang yang melaksanakannya. Kalau kemauannya kuat, maka apa yang diidamkannya akan mudah dicapai.

Di bisnis MLM, sudah tidak terhitung banyaknya orang-orang yang tadinya merasa tidak akan bisa menjadi distributor sukses, namun kini telah SUKSES dan telah diakui perannya oleh masyarakat. Mereka ialah orang-orang yang tadinya tidak punya kepercayaan diri, pesimis, tidak punya modal usaha dengan beragam latar belakang profesi seperti tukang becak, tukang sol sepatu, pedagang kaki lima, pemulung dan lain-lain. Tapi perlu diingat, banyak juga yang awalnya sangat bersemangat dan sudah menghasilkan, tapi ujung-ujungnya KABUR TANPA BERITA alias GAGAL :) yah, Kuncinya satu saja: Jangan Pernah Menyerah Untuk SUKSES!
Pilihan ada di tangan Anda!


- APA BETUL TIDAK PUNYA MODAL USAHA JUGA BISA SUKSES ?

Sebenarnya tidak punya modal bukanlah halangan untuk sukses. Ini tidak hanya terjadi di bisnis MLM. Pada semua jenis usaha yang lain pun juga bisa. Kuncinya seperti yang sudah disebutkan diatas: mau sukses atau tidak? Untuk terjun dalam bisnis MLM, modal yang dibutuhkan biasanya dapat dijangkau. Secara materi, hanyalah biaya pendaftaran anggota dan pembelian alat/produk untuk memulai usaha ini. Jika ingin sukses, pasti Anda akan belajar dari orang-orang yang telah lebih dulu sukses dan berusaha mengikuti jejaknya. Tentunya, tetap mematuhi kode etik perusahaan MLM yang diikuti.


- BELAJARNYA BAGAIMANA? DARI PERUSAHAAN ATAU DARI UPLINE ?

Yang namanya belajar tentu bisa dari siapa dan apa saja. Seperti yang telah disebutkan di atas, perusahaan MLM biasanya telah merancang sebuah "SUPPORT SYSTEM" yang menyediakan paket-paket pelatihan sendiri untuk para mitra usahanya. Paket-paket ini telah disusun sedemikian rupa, belajar dari keberhasilan-keberhasilan yang telah lebih dahulu merintis karir dengan gemilang. Dari upline dan leader pun Anda bisa mendapatkan pengetahuan tersendiri.


- BENARKAH TERJADI, SEORANG PEMULUNG PUN BISA MENJADI ORANG SUKSES ?

Seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin kita anggap hal ini sebagai keajaiban, ini bukanlah milik bisnis MLM saja. Di jenis usaha atau pekerjaan apapun, kalau memang tekun, seseorang bisa sukses dalam kehidupan. Banyak orang yang tadinya tidak punya apa-apa, belakangan bisa menjadi pengusaha kaya, bahkan ada pula yang menjadi kepala negara atau orang nomor satu di sebuah negara. Di dunia MLM, hal ini agak lebih mudah mencapainya karena adanya faktor kebersamaan. Konkritnya, sesama distributor akan saling membantu dan membagi kesuksesannya tanpa pamrih. Berdasarkan tindakan mulia ini, orang yang baru bergabung sebagai anggota akan merasa dirinya berarti sehingga bersemangat tinggi untuk mengubah kehidupannya. Itulah sebabnya faktor belajar menjadi salah satu unsur penting, di samping kemauan keras, dalam usaha MLM.


- PERSEPSI MASYARAKAT ATAS BISNIS MLM TIDAKLAH SELALU POSITIF. MENGAPA ?

Untuk sebuah bisnis yang baru berkembang di Indonesia (sejak 1 April 1988), pemantapan citra MLM yang ada sekarang ini sudah cukup berjalan bagus. Karena, dari data Asosisasi Penjual Langsung Indonesia (APLI) 1998, sekitar 3 juta orang Indonesia telah terdaftar sebagai distributor perusahaan-perusahaan penjualan langsung Indonesia.

Namun, sebagai sebuah bisnis yang baru berkembang, bisa dimengerti jika sebagian masyarakat masih memandang bisnis ini sebagai bisnis yang tidak pas bagi diri mereka. Di antaranya, karena merasa dirinya dipaksa-paksa untuk menjadi distributor MLM oleh calon upline-nya. Tentu ini tidak boleh dilakukan. Ini merupakan praktek perekrutan yang tidak etis oleh para calon upline. Jika Anda sendiri merasa dipaksa-paksa untuk menjadi distributor MLM, tolak saja cara-cara yang tidak baik ini.

Persepsi kurang positif ini, ada pula akibat praktek-praktek usaha oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab, yang mengaku sebagai MLM padahal sama sekali bukan MLM. Yang disebut terakhir inilah yang sangat menjatuhkan persepsi MLM di mata masyarakat.


- PRAKTEK-PRAKTEK BISNIS YANG MENGAKU SEBAGAI MLM, APA SAJA ?

Banyak sekali ragamnya. Di antaranya Arisan Berantai.
Sekadar mengingatkan, ingatkah Anda dengan kasus Arisan Ongko, Danasonic, Susu Langrose yang terjadi di Indonesia pada akhir dekade 1980-an sampai awal 1990-an? Mereka ini mengaku sebagai bisnis MLM, padahal bukan!

Yang lain, ada pula Permainan Uang (Money Game), yang cukup berkembang di Indonesia sejak akhir 1990-an. Permainan uang ini lebih mengarah pada perputaran uang dengan praktek-praktek perekrutan anggota seperti yang dilakukan dalam bisnis MLM. Sebagai contoh, bisnis Kospin yang mengakibatkan terbakarnya kota Pinrang, di Sulawesi Selatan, tahun 1998.

Ada pula praktek-praktek Binari, seperti penjelasan Money Game diatas, lebih mengutamakan perputaran uang daripada pemasaran produk.

Pada umumnya, praktek-praktek usaha yang mengaku MLM ini lebih menitikberatkan pada perekrutan seseorang untuk menaruh uang pada sebuah perusahaan yang dikatakan menjalankan bisnis secara MLM. Padahal aktivitas menjual produk/jasanya hampir tidak ada. Sekiranya ada, sebenarnya hanyalah sebagai kamuflase.

Jika Anda ditawarkan orang untuk menjadi anggota sebuah perusahaan dengan ciri-ciri seperti ini, agar berhati-hati. Jangan sampai menjadi korban yang berikutnya. Uang Anda atau orang lain yang akan Anda rekrut, akan diputarkan untuk keuntungan keuangan oleh pengelolanya. Tidak sedikit yang lalu melarikan uang tersebut.


- APA YANG DAPAT DILAKUKAN JIKA TELAH TERTIPU DENGAN PRAKTEK-PRAKTEK BISNIS YANG TAK BERTANGGUNG JAWAB INI?

Jawabnya mudah saja... :) Laporkan pada PIHAK YANG BERWAJIB (Polisi)...!!!


- BAGAIMANA CARANYA SUPAYA TIDAK TERTIPU ?

Intinya anda harus Teliti dan Waspada dulu terhadap apapun jenis dan bentuk bisnis MLM yang ditawarkan! Cek dulu apakah perusahaan pengelolanya terdaftar sebagai anggota APLI atau tidak. Perusahaan yang terdaftar sebagai anggota APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia), lebih memberikan jaminan karena APLI melakukan seleksi dan kontrol ketat atas praktek-praktek bisnis anggotanya. Jika menyimpang dari praktek penjualan langsung seperti yang telah disepakati secara international (lewat WFDSA/World Federation of Direct Selling Association, atau federasi international untuk asosiasi-asosiasi penjualan langsung tingkat negara). APLI tidak akan ragu menindak anggota tersebut.

Cara lain, amati dengan baik, apakah praktek usahanya lebih mengarah pada perputaran uang semata, bukan pemasaran produk atau jasa.

Jika masih ragu, bertanyalah kepada lembaga-lembaga advokasi konsumen, seperti YLKI dan lain-lainnya.


SEJUMLAH PERBEDAAN BISNIS DS/MLM DENGAN MONEY GAME :

1) Biaya Pendaftaran

- MLM : Tidak terlalu Mahal (Masuk Akal)

- Money Game : Sangat tinggi, biasanya disertai dengan pembelian produk yang harganya sangat mahal.


2) Produk

- MLM : Ada produk/jasa yang dijual. Kualitas produk/jasa dapat dipertanggung jawabkan

- Money Game : Tidak ada produk/jasa yang dijual. Kalau ada, hanya sebagai kedok dan kualitasnya dipertanyakan.


3) Peluang Keberhasilan

- MLM : Semua anggota berpeluang sama

- Money Game : Yang mendaftar lebih dulu berpotensi mendapat keuntungan dengan mengorbankan anggota yang bergabung belakangan


4) Penentu Keberhasilan

- MLM : Berdasarkan hasil penjualan produk/jasa yang nyata serta pengembangan jaringan. Perlu kerja keras untuk mencapai keberhasilan.

- Money Game : Berdasarkan banyaknya uang yang disetor oleh sejumlah orang yang direkrut. Tidak perlu kerja apa-apa. Hanya setor uang dan tunggu hasilnya.


Semoga bermanfaat dan SALAM SUKSES...!

4 komentar:

  1. very2 nice articles! good job and keep up :)

    BalasHapus
  2. Thank For all Information

    BalasHapus
  3. terima kasih impormasi yg bagus...

    BalasHapus
  4. Salam Skses selalu juga....Luarrrr...Biasa !

    BalasHapus